TEMPO Interaktif, Jakarta - Pemerintah Indonesia akan membuat 1.000 buah roket dengan jenis R122. Pembuatan roket itu bekerja sama dengan Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT).
Indonesia Akan Produksi 1.000 Roket
DOWNLOAD: https://miimms.com/2vDFe8
Purnomo mengatakan uji coba keberhasilan roket tersebut telah dilakukan beberapa waktu lalu. Rencananya produksi akan dimulai pada tahun ini hingga 2014. "Bisa kita pakai untuk multiple launcher. Cukup banyak, bisa untuk senjata arteleri kita," ucapnya.
Faktanya, dilansir dari kompas.com, narasi mengenai tawaran bantuan pertahanan dan pengembangan Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir (PLTN) oleh Presiden Putin kepada Presiden Jokowi sebenarnya disampaikan pada saat Presiden Jokowi berkunjung ke Istana Kremlin di Rusia pada awal Juli 2022. Namun, pernyataan yang disampaikan Putin tersebut tidak terkait persenjataan seperti rudal nuklir. Potongan video yang disertakan dalam video tersebut adalah pertemuan Jokowi-Putin dalam kunjungan Presiden Jokowi ke Rusia di Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) ke-3 ASEAN. Sementara itu, roket berwarna kuning merupakan roket pembawa satelit Start-1 dan yang berwarna merah putih adalah roket percobaan buatan LAPAN yang tidak terkait dengan Rusia. Narasi dalam unggahan video itu ditempatkan dalam konteks yang keliru.
Prototype Panser Canon PINDAD (Foto Angkasa Reader)BANDUNG, (PRLM).- Untuk meningkatkan sistem keamanan dan pertahanan Indonesia, Kementerian Pertahanan RI akan memproduksi sejumlah alat utama sistem senjata. Di antaranya adalah panser tarantula yang dilengkapi dengan kanon serta roket dengan daya jangkau 15 kilometer. Hal tersebut diungkapkan Menteri Pertahanan RI Purnomo Yusgiantoro yang ditemui usai memberikan kuliah umum di hadapan mahasiswa Fakultas Teknik Pertambangan dan Perminyakan Institut Teknologi Bandung di Aula Timur ITB, Jln. Ganesa Bandung, Jumat (5/11).
Berdasarkan keterangan tertulis dari Biro Pers, Media dan Informasi Sekretariat Presiden, Minggu (15/5/2022), Jokowi tiba di Gedung Stargate Space X sekitar pukul 10.30 waktu setempat disambut langsung oleh Elon Musk. Jokowi dan Elon Musk sempat melakukan diskusi sebelum berkeliling melihat fasilitas produksi roket Space X.
Bentuk dukungan Swedia kepada Ukraina diwujudkan dalam bentuk pengiriman persenjataan. Serupa dengan Jerman yang belum lama menyatakan akan mengirim roket anti tank, maka Swedia pun akan mengirim roket anti tank dalam jumlah sangat besar.
Bila Jerman mengirim 400 peluncur dengan 1.000 roket anti tank Panzerfaust 3, maka Pemerintah Swedia akan mengirim 5.000 unit roket anti tank AT-4 buatan Saab Bofors Dyanamics. Pengiriman roket atau rudal anti tank model panggul ke Ukraina awalnya sempat dicibir, namun, setelah melihat dinamika pertempuran di Ukraina, maka jelas senjata anti tank seperti rudal Javelin dan NLAW mampu berbuat banyak, dan tak dipungkiri lumayan banyak menghancurkan kendaraan tempur dan pendukung militer Rusia.
Sebagai catatan, AT-4 adalah senjata anti tank disposable, yang artinya peluncur hanya sekali digunakan alias sekali buang. Model peluncur roket disposable ini punya keunggulan dari sisi bobot yang lebih ringan dibanding jenis senjata roket anti tank/anti personel yang mengusung model reload.
Direktur Operasional PTDI Ridlo Akbar mengatakan bahwa diharapkan setelah izin produksi didapatkan kerja sama ini dapat menghasilkan sekitar 500 unit hingga 1.000 unit per minggu. Sementara ini, pihaknya telah menyediakan lini produksi dan bahan baku.
Dia mengatakan bahwa salah satu risiko yang cukup besar dalam produksi alat kesehatan ini ada pada rantai pasok, khususnya untuk mendatangkan komponen impor dalam waktu singkat. Salah satu komponen yang masih perlu diimpor dan berperan vital dalam alat ini adalah komponen motor.
Dia menjelaskan kerja sama dengan PTDI sejauh ini melibatkan tepat dan tenaga kerja untuk pembuatan ventilator tersebut untuk kebutuhan non komersial. Dalam fase industrialisasi pasca mendapat izin edar nanti, perusahaan pelat merah itu akan bekerja sama dengan unit usaha ITB, PT Rekacipta Inovasi ITB, untuk produksi secara massal.
Hingga tahun 2015, Indonesia akan memiliki tiga jenis roket dengan berbagai daya jangkau, yakni R-Han 1220, R-Han 350, R-Han 450 (photos : Defense Studies, Kaskus Militer)TNI terus memodernisasi alat utama sistem senjata (alutsista) untuk pertahanan keamanan. Indonesia kini sudah mampu membuat beragam jenis roket untuk keperluan pertahanan demi marwah bangsa.Kementerian Pertahanan (Kemhan) terus meningkatkan kualitas alutsista TNI dengan memanfaatkan inovasi teknologi buatan dalam negeri. Salah satu yang sudah siap hingga ke tahap produksi adalah roket. Setiap tahun, Kemhan menargetkan 1.000 roket bisa diproduksi oleh konsorsium industri roket nasional.Dalam cetak biru Kemhan disebutkan hingga tahun 2015, Indonesia akan memiliki tiga jenis roket dengan berbagai daya jangkau, yakni R-Han 1220, R-Han 350, R-Han 450. R-Han 1220 merupakan roket pengembangan R-Han 122 yang Agustus lalu diluncurkan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono bertepatan dengan puncak Hari Kebangkitan Teknologi Nasional (Hakteknas) 2013.
Begitupula dengan geliat ekonomi dan produksi yang terjadi karena adanya permintaan untuk penerbangan, hotel, agen perjalanan, restoran, tempat hiburan, wisata serta pelayanan publik untuk ketersediaan listrik, arus komunikasi bagi ribuan pengunjung, yang akan datang rutin setiap tahunnya.
Dilansir dari Tniad.mil.id, Astros II MK6 adalah peluncur roket multipel atau multiple launcher rocket system (MLRS), jenis roket unggulan terbaru yang dimiliki TNI AD sebagai senjata bantuan tembakan.
Direktur Utama PT Dahana, Budi Antono, mengatakan pihaknya sudah menyiapkan dana sebesar Rp 10-15 triliun untuk pembangunan pabrik di Timur Leste. Adapun kapasitas pabrik tersebut hanya sebesar 1.000 ton bahan peledak per tahunnya.
Direktur Teknologi dan Pengembangan Dahana, Heri Heriswan mengatakan, roket ini telah beberapa kali di uji coba untuk mencapai hasil maksimal. Serangkaian penyempurnaan masih terus dilakukan, hingga diharapkan roket ground to ground untuk artileri medan ini dapat menjangkau jarak ideal 100 km.
R-Han 450 merupakan roket tipe balistik dengan panjang total 7,2 meter, diameter 46 cm, massa total 1.750 kg, massa propellan 750 kg, dengan jangkauan maksimum lebih dari 100 KM dan kecepatan maksimum 3.300 km per jam.
Sebelumnya roket ini dikenal dengan nama RX 450. Perubahan nama menjadi R-Han 450 dan peningkatan kemampuan pada roket balistik ini diharapkan bisa segera diproduksi masal untuk kepentingan pertahanan dalam negeri maupun komersil.
"Harapannya, roket ini terus mengalami perbaikan performance, khususnya bagi lndustri pertahanan agar bisa segera diproduksi masal, karena produksi masal akan membawa keuntungan bagi Industri Pertahanan, terutama untuk Dahana," ujar dia.
Selain dua orang komandan, para pejabat Israel mengatakan sekitar 20 pejuang kelompok itu tewas dalam serangan dan sejumlah besar senjata anti-tank serta fasilitas produksi dan penyimpanan roket dihancurkan.
Bisnis.com, JAKARTA - Microsoft dikabarkan melakukan pemutusan hubungan kerja (PHK) kepada sekitar 1.000 karyawannya. PHK ini merupakan yang kedua pada tahun ini setelah sebelumnya Microsoft melakukan PHK terhadap karyawannya pada Juli lalu. 2ff7e9595c
Comments